Ketika saya pertama kali terjun ke dunia properti, saya tidak bisa mengabaikan betapa kuatnya pengaruh yang datang dari cerita sukses di sekitar saya. Selama masa pacaran dengan Ibu Mira, saya sering mendengar tentang kisah sukses seorang pengusaha properti yang tinggal di gang yang sama dengan rumah Mira. Pengusaha tersebut adalah Sutrisno, pemilik Perumahan Permata Jingga yang terkenal di Kota Malang.
Sutrisno, yang tinggal di nomor 2 sementara saya di nomor 49, memulai karirnya sebagai kontraktor kecil dan sukses membangun perumahan mewah. Keberhasilan Sutrisno tidak hanya membuat saya terinspirasi, tetapi juga mendorong saya untuk mengejar impian dalam bisnis properti. Selain kesuksesannya, Sutrisno dikenal dengan jiwa sosialnya yang tinggi, ia rutin mengumrahkan orang-orang dan memberikan sembako pada Hari Raya Idul Fitri. Kisah ini sangat menginspirasi saya dan memberi keyakinan bahwa jika orang lain bisa sukses, saya pun bisa.
Saya memutuskan untuk memasuki dunia properti, belajar dari pengalaman Sutrisno, dan membangun bisnis saya sendiri. Namun, perjalanan saya tidak selalu mulus. Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah saat mengembangkan Primaland, khususnya dalam proyek The Prima Tunggulwulung. Proyek ini merupakan langkah besar dalam hijrah dari bisnis konvensional ke konsep properti Islami.
Pada saat itu, saya menghadapi kendala finansial dan harus menjual beberapa aset untuk melunasi hutang bank. Meski konsep syariah yang saya usung belum mendapat respons pasar yang diharapkan, saya tetap berusaha. Proyek ini hampir gagal karena beberapa negosiasi yang gagal, dan sempat membuat saya berpikir untuk kembali menjadi agen properti.
Namun, saya tidak menyerah. Saya memutuskan untuk fokus pada promosi produk perumahan saya, melakukan evaluasi, dan melanjutkan promosi baik secara online maupun offline, termasuk melalui billboard dan pameran-pameran. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil dan beberapa produk perumahan mulai laku. Meski menghadapi kendala tim yang tidak solid dan masalah internal, saya terus berjuang dengan dukungan keluarga, terutama dari ibu, istri, dan nenek saya yang selalu mendoakan saya.
Dengan doa dan dukungan mereka, saya mampu melewati tantangan dan terus berkembang. Kini, Primaland menjadi salah satu pengembang perumahan Islami tersukses di Malang. Kisah perjalanan saya ini adalah bukti bahwa ketekunan, dukungan orang-orang terdekat, dan keberanian untuk berinovasi dapat mengantarkan kita menuju kesuksesan.
Yang belum membaca part sebelumnya boleh nggih dari Part 1: Sekapur Sirih, Beban Menjadi Tantangan